Kali Ini saya akan membagikan tutorial tentang Panning Photography , Apa
itu Panning fotogrphy ? Panning fotogrphy adalah teknik memperlihatkan kesan
bergerak pada sebuah subyek, dengan membuat background menjadi blur sementara
subyek utama tetap tajam. Foto panning bisanya dibuat dengan menggerakkan
kamera searah dengan gerakan subyek.
Tentu saja teknik ini membutuhkan latihan yang rajin , sebelum melakukan
praktek ada baiknya baca tips ini dulu :
1. Siapkan Kamera Untuk Foto Panning
Untuk mmebuat foto panning, gunakan mode shutter priority – T atau Sv (
jika anda tidak tebiasa dengan mode ini
, gunakan mode Manual (M) ) sehingga kita bisa mengeset shutter speed di
angka yang lebih rendah dibanding yang biasa kita gunakan. Berapa besar shutter
speed yang harus dipakai tergantung pada kecepatan gerakan subyek yang akan
difoto dan kecepatan relatif subyek terhadap kamera, dan bisanya hal inilah
yang harus banyak dilatih.
Shutter speed untuk membuat panning orang yang naik sepeda tentu berbeda
dengan shutter speed untuk foto panning balapan motor tentunya. Sama-sama
balapan motor namun kalau motornya melaju lurus tepat didepan kita atau sedang
berbelok ditikungan juga berbeda.
Aturannya adalah, saat subyek yang dipanning tampak kurang tajam naikkan
shutter speednya. Saat bacjground kurang blur, turunkan shutter speednya.
Berikut beberapa contoh shutter speed yang bisa dipakai diawal, namun
semuanya tetap harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan:
- Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
- Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50
detik
- Mobil: sekitar 1/50 detik
- Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik
2. Cara Fokus untuk Panning
Saat foto panning, kita bisa memakai autofokus ataupun manual fokus. Namun
biasanya manual fokus akah lebih konsisten meski tentu saja lebih membutuhkan
latihan dan kesabaran. Anda bisa menggabungkan kedua mode fokus: gunakan
autofokus untuk mengeset titik fokus pada titik dimana subyek akan berada (antisipasilah
dimana posisi subyek akan berada), lalu setelah terkunci, switch ke manual
fokus (MF).
Set frame yang cukup lebar, jangan terlalu ketat, kasih ruangan didepan dan
belakang subyek sehingga kita cukup leluasa melakukan panning dan subyek secara
utuh tertangkap dalam frame.
3. Menggerakkan Lensa dan Kamera
Kita harus memastikan memiliki cukup ruangan agar kamera dan lensa bisa
mengikuti arah gerakan subyek tanpa ada benda (atau orang) yang menghalangi
didepan kita. Agar subyek tetap terlihat tajam, gerakan lensa harus tenang dan
stabil dan arahnya hanya pada sumbu horisontal: dari kanan ke kiri atau
sebaliknya tanpa diikuti naik/turun, kuncinya sekali lagi latihan. Semakin
lembut dan tenang cara kita mengikuti pergerakan dan irama subyek utama, makin
tajam mereka terlihat di foto. Kita juga bisa memanfaatkan monopod untuk
panning.
No comments:
Post a Comment